Pengalaman di Bandung dalam Mencari Kerja

Kali ini saya akan menceriktakan pengalaman saya di bndung. Ini berawal dari keinginan saya untuk meringankan beban orangtua, mengingat biaya kuliah yang cukup mahal, jadi sudah beberapa hari saya mencoba mencari pekerjaan sampingan.

Awalnya saya melihat brosur lowongan kerja sebagai tukang fotokopi, namun ketika saya konfirmasi ternyata lowongan itu sudah di tutup. Padahal saya sudah mempersiapkan dokumen yang di perlukan. Akhirnya saya hanya bisa berharap bahwa ada yang lain.

Kemudian suatu hari, tepatnya tanggal 15 Desember 2011, ketika saya membeli DVD di tempat fotokopi, saya melihat ada sebuah brosur lowongan kerja freelancer sebagai tenaga pengeleman bungkus teh. Saya langsung tertarik,
apalagi di brosur terterah komisinya sebesar 70.000 untuk satu box pengeleman, isi nya 250.

Langsung saja saya minta brosur itu, dan ketika kuliah saya mengajak teman saya untuk bergabung (hitung-hitung cari kawan.. hehehe).

Keesokan hari nya kami pergi ketempat perusahaan itu, perusahaan itu terletak di daerah kopo. Dibrosur, ada sedikit denah yang menunjukkan perusahaan itu dekat dengan terminal leuwi panjang. kami naik angkot jurusan mengger (saya lupa angkotnya melayani jalur mana aja, saya cuma baca tulisan mengger di kaca depannya.. :-)).

Kami melewati jalan yang berlubang-lubang, teman saya kasihan, karena angkotnya penuh, dia harus berdiri, untung saya masih mendapat tempat duduk.. Namun itu tidak lama, cuma beberapa menit, beberapa penumpang pun turun dan teman ku akhirnya bisa duduk juga.

Kami turun di daerah sukaati(kata nya sih begitu), namun tepatnya di jalan Sukarno-Hatta. Lalu kami naik angkot nomor 05, jurusan leuwi panjang. Saya bilang ke supirnya saya mau turun di terminal leuwi panjang. Setelah beberapa saat kami pun tiba di depan pintu gerbang terminal leuwi panjang.Karena kami tidak tahu daerah situ, sayapun bertanya kepada pemilik salah satu warung, dan ternyata saya turun di tempat yang salah. seharusnya saya turun sedikit lagi kedepan. akhirnya saya dan teman saya jalan kaki untuk mencari perempatan, lalu belok kanan sesuai petunjuk pemilik warung. Setelah jalan, ternyata pintu gerbang terminal leuwi panjang yang dimaksud di denah adalah pintu gerbang samping, bukan pintu gerbang depan. kami terus berjalan sambil melihat-lihat, dan akhirnya kami menemukan tempatnya.

Sesampainya di tempatnya kami langsung ke bagian personalia dan menyerahkan brosur yang saya dapat. Lalu kami di arahkan ke lantai dua untuk menerima penjelasan selanjutnya. Kami awalnya terkejut ketika mendapat pengarahan bahwa untuk melakukan pengeleman ini harus membayar 250.000 untuk menjadi anggota. Tapi karena saya yakin, saya langsung tanya saja di mana atm terdekat. Langsung saja kami dianter oleh pihak perusahaan. kami mengambil uang di ATM yang berada di Rumah Sakit Imanuel.

Setelah mengambil uang, kami kembali lagi ke kantor. Setelah membayar kami langsung mendapatkan kotak pertama kami, karena saya telah mengajak teman saya ini, saya mendapatkan satu kotak tambahan.

Setelah itu kami pulang. Saat itu pukul 11, karena takut telat shalat jumat, kami memutuskan untuk shalat di masjid sekitar situ. Kami bertanya ke salah seorang bapak-bapak di sekitar situ.Ternyata masjid nya masuk ke dalam gang yang sebelumnya telah kami lewati. Akhirnya kami kembali lagi dan mencari masjid tersebut. Setelah ketemu, kami hendak berwudhu, namun kami tidak menemukan tempat wudhu nya jadi kami memutuskan untuk mencari masjid yang lain.

Kemudian setelah sampai di depan gerbang terminal kami tanya lagi kepada satpam disitu. Dan setelah ia jawab, ternyata lagi-lagi masjidnya berada di gang yang telah kami lewati sebelum nya (namun beda dengan gang yang pertama). Jadi kami kembali lagi dan mencoba mencari masjid tersebut. Setelah berjalan cukup jauh dan bingung karena masjidnya tidak ketemu juga, akhirnya saya bertanya kembali, dan lagi-lagi untuk kesekian kalinya, masjidnya masuk di gang yang telah di lewati kembali. Namun itu terakhir kali kami bertanya, karena setelah itu kami akhirnya menemukan masjid nya. (Horeee ketemu :-) ) Kami menunggu adzan dan shalat jumat disitu.

Setelah selesai dan pulang, kami merasa lapar, dan kami memutuskan untuk mampir di warung makan. Awalnya kami kira harganya sama dengan makanan di sekitar kosan kami, namun ternyata untuk satu porsi nasi goreng biasa saja harganya sampai 10.000. Dalam hati rasanya ingin tidak jadi beli, namun karena perut sudah lapar dan sudah terlanjur duduk, jadi terpaksa kami membelinya.
Setelah selah selesai makan, kami pulang, namun kali ini kami tidak naik angkutan umum lagi, tapi kami naik bus jurusan Cileunyi - Cililin. Setelah cukup lama menunggu akhirnya busnya tiba juga. Kami turun di pintu tol Buah Batu. Setelah itu kami melanjutkan dengan naik angkot ke kosan kami di daerah lingkungan YPT (Yayasan Pendidikan Telkom).

Sesampainya di kosan saya langsung menggarap tugas saya, dan sampai sore saya hanya bisa menyelesaikan sekitar 120 bungkus. Namun keesokan harinya saya melanjutkan lagi di kampus ketika ada jam kosong (istirahat) dan akhirnya pada saat itu juga semuanya selesai. Namun itu baru satu kotak. Setelah pulang dari kampus, saya melanjutkan kembali pekerjaan saya. Namun, sampai malam saya mengerjakan itu juga belum selesai semua, memang sih saya mengerjakannya tidak full time, jadi saya berhenti-berhenti. Hari itu saya hanya bisa sampai sekitar 180-an bungkus. Dan pada hari selanjutnya, yaitu minggu pagi, saya telah menyelesaikan semuanya.

Sekarang, saya tinggal menunggu untuk datang ke tempat itu lagi untuk mengambil komisi saya. Semoga besok ketika saya kesana saya benar-benar di bayar dan bisa mendapatkan kotak-kotak selanjutnya. Doain saya ya para pembaca.. Hehehe

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat Program Hitung Biaya Parkir dengan/pada Java

Menampilkan Nama Hari pada Java

Membuat Bentuk Belah Ketupat pada Java